GDL

ABSTRAK

Latar Belakang : Perubahan berat badan merupakan indikator yang sangat sensitif untuk memantau pertumbuhan anak, dengan Kartu Menuju Sehat (KMS), gangguan pertumbuhan atau risiko kelebihan gizi dapat diketahui lebih dini. Kader bertugas untuk menentukan status pertumbuhan berdasarkan kurva KMS. Hanya sekitar 46, 6 % kader yang pernah mendapatkan pelatihan mengenai KMS dan 58,6 % diantaranya menganggap penggunaan KMS hanya untuk memantau pertumbuhan balita. Banyaknya terjadi angka putus (drop out) kader tanpa diikuti pelatihan, menyebabkan pengetahuan kader tentang KMS masih lemah.

Tujuan : Untuk mengetahui pengetahuan kader tentang KMS pada tingkat baik, cukup dan kurang.

Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian di Desa Manang, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, pada tanggal 23 s/d 30 Maret 2013. Jumlah sampel sebanyak 53 orang dengan tehnik pengambilan sampel yaitu tehnik sampling jenuh. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner tertutup, analisa data yang digunakan dalam pengolahan hasil data ini menggunakan analisa univariat. Tehnik pengumpulan data diperoleh dari data primer dan data sekunder.

Hasil Penelitian : Pengetahuan kader tentang KMS pada tingkat cukup sebanyak 38 responden (71,7%), baik sebanyak 8 responden (15,1 %) dan kurang sebanyak 7 responden (13,2%).

Kesimpulan : Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan kader tentang KMS di Desa Manang, Grogol, Sukoharjo sebagian besar terdapat pada kategori cukup, yaitu sebanyak 38 responden (71,7 %).

Copyrights : Copyright (c) 2001 by STIKes Kusuma Husada Surakarta. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved.

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark