GDL

ABSTRAK

Latar Belakang : Data Survey Nasional di semua BPS di Indonesia menunjukkan

persentase terbanyak alat kontrasepsi yang dipakai di Indonesia adalah pada tahun

2010, angka penggunaan kontrasepsi terbesar adalah suntik sebesar 71,6%, pil

13,2%, IUD 4,8%, implant 2,8%, MOW 3,1%, MOP 0,2%, pantang berkala 1,5%,

senggama terputus 2,2% dan metode lainnya 0,4%. Spotting yaitu perdarahan

intermenstrual yang jumlahnya sedikit sehingga tidak memerlukan pemakaian

pembalut. Data di BPS Ernawati Kusumastuti, Amd, Keb Klego, Boyolali jumlah

akseptor mencapai 1174 akseptor.

Tujuan : Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. Z akseptor KB Pil

dengan spotting dengan manajemen kebidanan 7 langkah Varney.

Metodologi : Jenis studi kasus menggunakan metode deskriptif. Lokasi studi

kasus di BPS Ernawati Kusumastuti, Amd. Keb Klego Boyolali. Subjek studi

kasus Ny. Z akseptor KB pil dengan spotting, waktu pelaksanaan pada tanggal 26

April 2014 sampai dengan 8 Mei 2014. Teknik pengumpulan data menggunakan

data primer meliputi pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi),

wawancara, observasi dan data sekunder meliputi studi kepustakaan dan

dokumentasi.

Hasil : Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny. Z selama 12 hari didapatkan

hasil ibu sudah tahu tentang bercak perdarahan (spotting), ibu bersedia mengurangi

kelelahan fisik, ibu sudah diberikan KIE cara membersihkan daerah genetalianya,

ibu mengatakan sudah tidak cemas dengan keadaannya, ibu sudah diberikan KIE

tentang gizi seimbang, ibu sudah diberikan terapi satu siklus pil kontrasepsi

kombinasi, ibu profen dan bersedia untuk meminumnya.

Kesimpulan : Adanya kerjasama dari keluarga pasien, dukungan dan kerjamasa

tim kesehatan yang ada di BPS Ernawati Kusumastuti, Amd.Keb, sehingga semua

asuhan kebidanan yang dibuat dapat terlaksana dan dapat mencapai tingkat atau

tujuan yang diterapkan.

Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, Akseptor KB Pil, Spotting

Give Comment ?#(0) | Bookmark