GDL

Undergraduate Theses from 01 / 2019-11-15 02:59:49
Oleh : GIANTONI VERAWATI NIM. P.16131, STIKes Kusuma Husada Surakarta
Dibuat : 2019-10-04, dengan 1 file

Keyword : Diabtes Mellitus, relaksasi otot progresif, kadar glukosa darah

Penyakit Diabetes Melitus merupakan penyakit degeneratif yang dapat dikendalikan dengan empat pilar penatalaksanaan antara lain edukasi, terapi gizi atau perencanaan makan, teknik farmakologi, monitoring kadar gula darah dan latihan jasmani. Diabetes tipe 2 erat hubungannya terjadi pada lansia karena pada lansia akan mengalami proses penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif yaitu dimana kondisi kesehatan organ dan jaringan mengalami penurunan dalam waktu ke waktu. Diabetes Tipe 2 terjadi pada lansia bisa juga karna pada lanjut usia akan mengalami kerentanan penyakit, penyebabnya yaitu diet atau mengkonsumsi makanan yang tidak sehat contohnya makanan cepat saji dan kurangnya aktifitas fisik. Salah satu latihan fisik tersebut yaitu relaksasi otot progresif sebagai terapi pendamping. Terapi relaksasi otot progresif ini diharapkan mampu untuk mengurangi resiko komplikasi yang timbul. Tujuan studi kasus ini untuk melaksanakan asuhan keperawatan dan mengetahui pengaruh relaksasi otot progresif terhadap kadar glukosa darah pada pasien yang mengalami Diabetes Mellitus. Tindakan Relaksasi otot progresif dilakukan selama 15 menit di pagi hari, sehari dilakukan 1 kali dalam 3 hari berturut-turut. Pengumpulan data pada penyusunan studi kasus ini adalah dengan wawancara dan studi dokumentasi. Hasil studi kasus dengan terapi relaksasi otot progresif berfokus pada penurunan kadar glukosa darah, pretest GDS 155 mg/dl dan postest GDS 131 mg/dl dari hasil tersebut menunjukkan adanya pengaruh relaksasi otot progresif terhadap penurunan kadar glukosa darah subyek. Relaksasi otot progresif merupakan teknik latihan pendamping terapi medis yang efektif untuk menurunkan kadar glukosa darah pasien DM.

Deskripsi Alternatif :

Penyakit Diabetes Melitus merupakan penyakit degeneratif yang dapat dikendalikan dengan empat pilar penatalaksanaan antara lain edukasi, terapi gizi atau perencanaan makan, teknik farmakologi, monitoring kadar gula darah dan latihan jasmani. Diabetes tipe 2 erat hubungannya terjadi pada lansia karena pada lansia akan mengalami proses penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif yaitu dimana kondisi kesehatan organ dan jaringan mengalami penurunan dalam waktu ke waktu. Diabetes Tipe 2 terjadi pada lansia bisa juga karna pada lanjut usia akan mengalami kerentanan penyakit, penyebabnya yaitu diet atau mengkonsumsi makanan yang tidak sehat contohnya makanan cepat saji dan kurangnya aktifitas fisik. Salah satu latihan fisik tersebut yaitu relaksasi otot progresif sebagai terapi pendamping. Terapi relaksasi otot progresif ini diharapkan mampu untuk mengurangi resiko komplikasi yang timbul. Tujuan studi kasus ini untuk melaksanakan asuhan keperawatan dan mengetahui pengaruh relaksasi otot progresif terhadap kadar glukosa darah pada pasien yang mengalami Diabetes Mellitus. Tindakan Relaksasi otot progresif dilakukan selama 15 menit di pagi hari, sehari dilakukan 1 kali dalam 3 hari berturut-turut. Pengumpulan data pada penyusunan studi kasus ini adalah dengan wawancara dan studi dokumentasi. Hasil studi kasus dengan terapi relaksasi otot progresif berfokus pada penurunan kadar glukosa darah, pretest GDS 155 mg/dl dan postest GDS 131 mg/dl dari hasil tersebut menunjukkan adanya pengaruh relaksasi otot progresif terhadap penurunan kadar glukosa darah subyek. Relaksasi otot progresif merupakan teknik latihan pendamping terapi medis yang efektif untuk menurunkan kadar glukosa darah pasien DM.

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark

Properti	Nilai Properti
ID Publisher	01
Organisasi	STIKes Kusuma Husada Surakarta
Nama Kontak	Soqib Abu Hasan, A. Md
Alamat	Jl. Jaya Wijaya No.11
Kota	Surakarta
Daerah	Kadipiro
Negara	Indonesia
Telepon	+62-0271-857724
Fax	+62-0271-857724
E-mail Administrator	soqib_ah@rocketmail.com
E-mail CKO	stikkusuma@yahoo.com