Path: Top > NASKAH PUBLIKASI D3 PERAWAT 2019
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF) DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI RUANG IPI RS PANTI WALUYO
Oleh : ELISABET NOVIANA KARTIKA MURTI NIM. P16125, STIKes Kusuma Husada Surakarta
Dibuat : 2019-10-04, dengan 1 file
Keyword : Congestif Heart Failure, sesak nafas, latihan nafas dalam.
Gagal jantung adalah sindroma klinik yang ditandai oleh adanya kelainan pada struktur atau fungsi jantung yang mengakibatkan jantung tidak dapat memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan. Salah satu gejala yang dikeluhkan yaitu sesak nafas. Sesak nafas dan gagal nafas terjadi karena penumpukan atau penimbunan cairan dalam alveoli yang mengganggu pertukaran gas. Salah satu intervensi keperawatan secara mandiri yang digunakan untuk meningkatkan oksigenasi adalah latihan nafas dalam. Teknik latihan nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan yaitu bernafas dengan perlahan sehingga memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan dada mengembang penuh. Tujuan dari studi kasus ini mengaplikasikan teknik latihan nafas dalam terhadap sensitivitas baroreflek arteri pada pasienCongestif Heart Failure (CHF) dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi di Ruang Instalasi Perawatan Intensif (IPI) Rumah Sakit Panti Waluyo. Data yang dikumpulkan melalui obsevasi, peemeriksaan fisik dan studi dokumentasi. Subjek dalam studi kasus ini adalah pasien gagal jantung berusia 62 tahun, mengalami sesak nafas dan kesadarn composmentis. Hasil studi kasus ini menunjukkan adanya perubahan baroreflek arteri dari sebelum diberikan teknik latihan nafas dan setelah diberi latihan nafas dalam. Tindakan keperawatan mandiri ini diberikan selama 3 hari dilakukan selama 12 menit. Kesimpulan dari pemberian teknik latihan nafas dalam terbukti efektif dalam penurunan sensitivitas baroreflek arteri pada penderita Congestif Heart Failure (CHF).
Deskripsi Alternatif :Gagal jantung adalah sindroma klinik yang ditandai oleh adanya kelainan pada struktur atau fungsi jantung yang mengakibatkan jantung tidak dapat memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan. Salah satu gejala yang dikeluhkan yaitu sesak nafas. Sesak nafas dan gagal nafas terjadi karena penumpukan atau penimbunan cairan dalam alveoli yang mengganggu pertukaran gas. Salah satu intervensi keperawatan secara mandiri yang digunakan untuk meningkatkan oksigenasi adalah latihan nafas dalam. Teknik latihan nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan yaitu bernafas dengan perlahan sehingga memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan dada mengembang penuh. Tujuan dari studi kasus ini mengaplikasikan teknik latihan nafas dalam terhadap sensitivitas baroreflek arteri pada pasienCongestif Heart Failure (CHF) dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi di Ruang Instalasi Perawatan Intensif (IPI) Rumah Sakit Panti Waluyo. Data yang dikumpulkan melalui obsevasi, peemeriksaan fisik dan studi dokumentasi. Subjek dalam studi kasus ini adalah pasien gagal jantung berusia 62 tahun, mengalami sesak nafas dan kesadarn composmentis. Hasil studi kasus ini menunjukkan adanya perubahan baroreflek arteri dari sebelum diberikan teknik latihan nafas dan setelah diberi latihan nafas dalam. Tindakan keperawatan mandiri ini diberikan selama 3 hari dilakukan selama 12 menit. Kesimpulan dari pemberian teknik latihan nafas dalam terbukti efektif dalam penurunan sensitivitas baroreflek arteri pada penderita Congestif Heart Failure (CHF).
Beri Komentar ?#(0) | Bookmark
Properti | Nilai Properti |
---|---|
ID Publisher | 01 |
Organisasi | STIKes Kusuma Husada Surakarta |
Nama Kontak | Soqib Abu Hasan, A. Md |
Alamat | Jl. Jaya Wijaya No.11 |
Kota | Surakarta |
Daerah | Kadipiro |
Negara | Indonesia |
Telepon | +62-0271-857724 |
Fax | +62-0271-857724 |
E-mail Administrator | soqib_ah@rocketmail.com |
E-mail CKO | stikkusuma@yahoo.com |
Print ...
Kontributor...
- Wahyu Rima Agustin, S.Kep.,Ns.,M.Kep, Editor: Stikes Kusuma Husada Surakarta
Download...
Download hanya untuk member.
File : ELISABET NASPUB.pdf
(162395 bytes)